Waduh, Jadi Anak Teknik Sipil!
Saya belum pernah sekalipun menyangka bakal melanjutkan kuliah ke jurusan Teknik Sipil. Orang-orang bilang, Teknik itu keras. Anak Teknik harus kuat, gak boleh lembek. Kalau lembek, gak usah jadi anak Teknik.
Saya dulunya memiliki cita-cita yang berbeda, tapi terkadang cita-cita itu meleset jauh dari realita yang mesti kita hadapi. Dan yang bisa kita lakukan adalah ikuti jalan hidup saja. Tetap berusaha semaksimal mungkin, dan jangan putus harapan.
Langsung saja, saya akan paparkan alasan kenapa saya masuk Teknik Sipil beserta keunggulannya:
- Di arahkan orangtua
- Anak Teknik itu solid.
- Semua orang bilang anak Teknik itu solid.
Kakak sepupu saya yang sudah semester akhir juga cerita hal yang sama. Dia malah mendukung banget saya masuk Teknik Sipil, biar temanku banyak. Dia juga nasehati agar saya buang jauh-jauh sikap individualisme itu, takutnya saya malah gak ada teman.
- Civil Day
Sumber foto: @hms_umm
- Jargon kebanggan Teknik yang bikin serak.
Sudah terasa beratnya jadi anak Teknik, eh, jargon pun tiba. Harus angkat tangan kanan sambil dikepal, lalu teriak-teriak dengan nada dan intonasi yang berat tapi kencang, "VIVA TEKNIK!"
Saya yang biasanya ngomong pelan, harus lantang bicara kayak singa. Tapi kalau dipikir-pikir seru juga. Terkadang kita itu harus melihat suatu hal dari banyak sisi. Jangan hanya dari sisi negatif nya, atau sisi positif nya aja.
Kapan lagi sih saya bisa ngomong keras? Kapan lagi saya bisa bergaul sama anak Teknik yang mayoritasnya cowok? Kapan lagi saya sebagai cewek bisa kuat dan tahan banting? Sekarang saatnya. Kalau kita tetap lemah dan gak berusaha untuk kuat, maka tidak akan ada perubahan dalam hidup.
- Masa depan lebih terjamin.
Saya percaya sih, karena menjadi kuat itu butuh proses.
Teknik sipil itu sejalan dengan jurusan arsitektur. Sejalan dan saling melengkapi. Banyak perusahaan yang mencari sarjana lulusan teknik sipil, apalagi di Indonesia banyak proyek pembangunan. Maka dalam hal itu, saya optimis bakal mendapatkan secercah masa depan yang cerah. Bersakit-sakit dulu, bersenang-senang kemudian.
Hal-hal diatas itulah yang muncul di benak saya ketika ditanya, "kenapa sih masuk teknik sipil?". Saya yakin jika saya lanjut belajar di bidang ini, saya bakal menjadi orang yang lebih berguna, buat orang lain dan juga buat diri saya sendiri.
Sekian,
Yasmine
Comments
Post a Comment